25/09/12

Coretanku

Ini Aku

Ketika pelangi sedang menyapamu, maka syukuri apa yang ada di hidupmu saat ini. ketika kamu masih bisa melihat pelangi bercahaya di atas sana, aku sudah meninggalkanmu sendirian. aku hilang, tenggelam dalam sunyi yang tak pernah kamu temui lagi. aku lenyap.

aku, gadis yang sangat beruntung memiliki ayah dan ibu seperti mereka yang melindungiku. aku adalah anak yang tak sempurna, tak bisa jauh dari ayah ibuku, anak yang selalu merepotkan mereka. aku ingin melakukannya sendiri, namun ku tak bisa.

sekarang, aku tak bisa melihat matahari yang tersenyum kepadaku lagi. tak dapat melihat pelangi yang menyapaku. sekarang semuanya gelap, tak ada suara atau apa pun. sepi, sunyi, sendiri dala kegelapan.

ayah, ibu, terimakasih.. sampai umurku 15 tahun ini, kalian tetap setia menjagaku tanpa memiliki rasa malu mempunyai anak sepertiku. aku minta maaf jika aku belum bisa menjadi apa yang kalian inginkan. sekarang aku bisa pergi dengan tenang. aku merindukan kalian di sini. semoga kita akan bertemu di surga. aku selalu berdoa untuk kalian :))

19/09/12

Mysterious Room (Short Story)


Mysterious Room

Ruangan itu nggak pernah dibuka, selalu sepi, selalu ditutup, dan sangat gelap. Terletak di sebelah kelasku, di lorong sekolah, ruangan itu sangat misterius, kabarnya ditutup sejak 10 tahun lalu, ketika ada kasus bunuh diri disana. Aku selalu penasaran dengan ruangan itu. Setiap aku lewat ruangan itu, seperti ada suara dentingan piano keluar dari sana.
“Bella, are you hear me? BELLA?”, kata Lynn mengagetkanku.
“Emm? Oh? Kenapa?”, tanyaku agak kepo.
“Yaaah, jadi ceritanya kamu bengong nggak dengerin aku?”
“Eh? Emang tadi kamu ngomong apa?”
“HEEEY WE HAVE ANY HOMEWORK TODAY !!”
Alamak, aku dibentak masa. “Eh? Iyaiya maapkan sayaa…”
“Hmm iyaalah! Mikirin siapa sih? Si Arsya? Penting banget mikirin dia? Iyasih mantanmu yang paling kereen, kapten basket lagi! Tapi… Move on dong move on!!”, Kata Lynn sok tau. Arsya itu, mantan pacar paling perfect menurut aku, kakak kelas XI.
“Ewh sotoy banget soktau!”
“Trus apa?”
“Emm, kamu nggak pernah mikirin tentang ruangan sebelah? Tuh ruangan yang selalu ditutup macam gudang kenapa ya hm?”
“Tanya tuh si Mike, yang suka penasaran juga sama tuh ruangan. Kalo aku siiih, EGP, emang gue pikirin”.
Aku langsung meninggalkan Lynn dan berjalan ke kantin. Lynn Reine Scott, sahabat sebangkuku sejak di Amerika. Iya, aku Arbella Yuko Bradley, anak keturunan Jepang Amerika pindahan dari Amerika yang sekarang tinggal di Indonesia. Lynn itu sahabat dari kecil. Ayahnya dan ayahku sahabat baik, sudah seperti keluarga. Ayahnya dan ayahku dipindah tugaskan ke Indonesia, yaa akhirnya kami ikut juga.
“Mike, aku ganggu kamu nggak?”, tanyaku pada Michael Raffi Zein, sahabatku dari Indonesia.
“Oh Bella, kenapa?”
“Aku denger-denger, emm, kamu suka penasaran ya sama ruangan di sebelah kelas kita itu?”